Rakyat Indonesia menggunakan bahasa indonesia setiap hari dengan berbagai macam bentuk entah dalam bahasa prokem (bahasa gaul), atau bahasa jaksel yang sedang tren di kalangan remaja jakarta selatan. Kenyataannya, dalam implementasi pelajaran bahasa Indonesia di sekolah banyak peserta didik yang masih kesulitan memahami materi dalam pelajaran bahasa Indonesia di kelas, kebanyakan merasa bosan dan malas dengan teks bahasa yang panjang. Oleh karena itu, pendidik khususnya bahasa Indonesia dirasa perlu meningkatkan keterampilan mengajarnya di dalam kelas guna mengurangi kejenuhan peserta didik saat menerima kegiatan belajar mengajar di kelas.
Salah satu cara mengurangi kejenuhan siswa saat belajar bahasa Indonesia di dalam kelas dapat diatasi dengan adanya permainan. Permainan yang digunakan dapat menggunakan alat, sebagai pemanasan sebelum masuk materi bahkan dapat digunakan dalam penyampaian materi di dalam kelas. Permainan yang dapat digunakan di dalam penyampaian materi diantaranya dapat menggunakan model pembelajaran snowball throwing di mana peserta didik dapat menulis pertanyaan dan jawaban dalam kertas yang disobek lalu dibentuk menjadi bola yang nantinya dilempar secara bersamaan sesuai instruksi pendidik. Model pembelajaran ini sanggup membuat peserta didik menjadi gaduh namun peserta didik dapat aktif berinteraksi selama pelajaran berlangsung. Akhirnya, mereka tidak lagi merasa bosan dan jenuh saat belajar bahasa Indonesia. Model pembelajaran lainnya yang bisa digunakan adalah make a match di mana peserta didik diminta mencocokkan jawaban dengan teks yang diberikan oleh pendidik.
Pendidik perlu menanamkan bahwa belajar bahasa itu menyenangkan. Permainan hanya sebagai jembatan untuk membuat peserta didik lebih antusias terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Sehingga saat pendidik masuk, tidak ada rasa malas ataupun takut terhadap pelajaran tersebut. Peserta didik akan senang menyambut pelajaran bahasa Indonesia.
Permainan yang digunakan dapat berupa model pembelajaran yang dimodifikasi, icebreaker yang dimodifikasi sehingga tetap menyelipkan materi bahasa Indonesia yang akan dibahas dalam kelas. Misal, mengurutkan sesuatu dengan berdiri di depan kursi, para peserta didik akan mengurutkan teman-temannya sesuai instruksi urutan dari pendidik, bermain menebak kata kias berdasarkan gambar peserta didik di papan tulis dengan beberapa petunjuk, atau bermain imajinasi dengan cara menceritakan alat-alat yang ada di sekitar kita.
Hal ini terbukti saat digunakan di tingkat SMK. Hanya saja saat pendidik mengimplementasikan permainan di dalam kelas, pendidik tetap menerapkan peraturan tegas pada peserta didik demi menciptakan suasana belajar yang kondusif dan membangun kedisiplinan mereka dalam belajar bahasa Indonesia.
Ternyata, belajar Bahasa Indonesia menyenangkan bukan?
Sumber : oleh Yeva Purnama