• Heru Santoso, S.Kom
  • Umum
  • 2019-04-01 08:44:57
Membuat Film Pendek

 

Langkah-langkah Membuat Film Pendek dan Beberapa Contoh Film Pendek

Punya keinginan untuk membuat film pendek, tapi masih belum tahu cara membuatnya? Tenang! disini akan membahas secara lengkap cara membuat film yang keren dan beberapa contoh film pendek.

Filmmaking merupakan disiplin yang butuh kemampuan teknis tinggi dan melibatkan berbagai keterampilan, Urbaners. Oleh karena itu, terjun ke dunia filmmaking sudah pasti bukan perkara mudah. Tapi, masih banyak cara buat belajar kok, salah satunya dengan membuat film pendek, yang bisa membantu kalian belajar lebih banyak soal filmmaking dan terjun langsung ke lapangan. Kalian punya chance besar buat bikin film kalian sendiri, lho!

Sesuai namanya, film jenis ini pastinya memiliki durasi yang pendek pula. Wikipedia mencatat bahwa film jenis ini adalah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Secara teknik merupakan film yang punya durasi nggak lebih dari 50 menit. Bentuknya juga sangat free lho, karena para pembuatnya punya kebebasan untuk memilih cara bertutur yang diinginkan.

Karena pembuatannya bergantung pada sang creator, film ini memiliki bentuk dan durasi yang bervariasi. Bahkan ada kok yang durasinya hanya 60 detik. Lama tidaknya durasi memang bukan yang terpenting, Urbaners. Yang terpenting adalah ide dan pemanfaatan media komunikasi yang digunakan bisa berlangsung efektif. Jadi, kalau durasi 60 detik itu sudah bisa merangkum ide dan pesan kepada penonton, there is completely no problem.

Semakin banyaknya variasi film saat ini membuat cara pandang mengenai bentuk film secara umum menjadi lebih open. Film jenis ini juga memiliki kontribusi cukup besar bagi perkembangan sinema saat ini. Namun perlu diingat bahwa pada hakikatnya film pendek bukan reduksi dari film yang memiliki kalianng story atau wahana pelatihan bagi pemula, ya, karena film jenis ini punya karakteristik tersendiri yang membuatnya unik.

Keunikan tersebut membuatnya berbeda dari film yang memiliki cerita panjang. Bukan karena sempitnya pemaknaan, pembuatannya yang lebih mudah, atau penggunaan budget yang lebih minim, tapi karena dapat menghadirkan ruang gerak untuk berekspresi. Ruang gerak ini memberikan kesempatan kepada para pecinta film untuk secara leluasa menuangkan idenya serta para pemain film untuk menampilkan bakat yang dipunya.

Cara Membuat Film Pendek Untuk Pemula

Kalau selama ini kalian sudah punya keinginan untuk membuat film pendek, sudah saatnya sekarang kalian merealisasikan keinginan dan ide-ide yang kalian punya itu ke dalam karya nyata, Urbaners. Kalian masih bingung mau start dari mana? Nih, simak informasinya!

1. Siapkan Ide Cerita

Hal pertama yang harus kalian siapkan adalah membuat ide ceritanya, Urbaners. Kalau kalian nggak punya ide cerita, nggak peduli sebagus atau semahal apapun kamera yang kalian punya, film kalian nggak bakal tercipta. Karena itu, langkah pertamanya adalah menemukan ide cerita yang ingin kalian garap. Untuk hasil terbaik, pastikan ide cerita kalian itu unik, baru, dan harus original alias belum pernah ada sebelumnya, ya!

2. Lakukan Riset Awal

Setelah kalian punya ide yang ingin kalian garap, langkah selanjutnya adalah melakukan riset awal. Riset ini bertujuan untuk mencari tahu latar belakang cerita yang ingin kalian angkat. Kalau kalian serius, riset awal ini harus sangat detail. Tapi, kalau kalian ingin melakukan riset awal yang simple, bisa aja dengan browsing di internet atau banyak bertanya sama orang-orang yang mengalami cerita yang ingin kalian angkat.

3. Sediakan Peralatan Lengkap

Kini saatnya kalian menyiapkan berbagai peralatan yang kalian butuhkan. Peralatan yang kalian butuhkan nggak sebanyak dan sekomplek membuat film yang tayang di bioskop, kok. Yang kalian butuhkan adalah handycam atau kamera video lengkap dengan baterai serta charger-nya. Pastikan juga kalian membawa mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting sejumlah kaset kosong dan cadangannya, Urbaners.

4. Riset Lapangan

Ketika kalian sudah punya cerita dan sejumlah peralatan pendukung, kalian bisa menentukan kaliankasi pengambilan gambar untuk melangsungkan shooting. Tapi, sebelum melakukan shooting ada satu hal yang harus kalian lakukan, yaitu melihat kondisi tempat yang bakal kalian jadikan tempat pengambilan adegan. Kondisi ini harus kalian perhatikan karena berhubungan dengan peralatan yang kalian bawa. Misalnya kalian shooting di daerah pegunungan dan harus bermalam, jangan lupa bawa tenda dan persiapan lainnya.

5. Siapkan Alur Cerita Kasar

Kalian harus menentukan siapa saja yang bakal kalian angkat sebagai tokoh. Biasanya, kalian bisa menentukan tokoh tersebut dari hasil riset di lapangan. Karena dari hasil riset di lapangan, kalian bisa dapat ide yang jauh lebih spesifik dan menarik buat diangkat dari ide awal yang kalian punya saat berada di rumah. Buatlah alur cerita kasar dari ide kalian, misalnya keseharian hingga tempat yang biasa dikunjungi tokoh yang kalian pilih.

6. Buat Sinopsis

Selanjutnya kalian bisa buat sinopsis atau cerita singkat tentang film pendek yang kalian garap, Dari sinopsis ini, kalian bisa menentukan siapa saja yang harus kalian wawancara, daftar pertanyaan buat setiap wawancara yang bakal kalian lakukan, sampai daftar gambar-gambar (footage) yang kalian butuhkan di luar wawancara.

7. Pengambilan Gambar

Kalau semua sudah siap, kalian bisa melangsungkan pengambilan gambar, Urbaners. Dari hasil riset, kalian bakal tahu di mana dan kapan saja orang-orang yang ingin kalian wawancara berada. Nah, untuk proses pengambilan gambar yang maksimal, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan. Diantaranya:

  1. Kalian harus minta izin terlebih dulu sebelum melakukan wawancara, Urbaners. Hindari langsung datang untuk wawancara tanpa kabar sebelumnya. Selain caranya kurang baik, orang yang ingin kalian wawancara juga bisa jadi nggak suka dan kalian gagal melakukan wawancara sesuai rencana.
  2. Buat jaga-jaga kalau kondisi kaliankasi tempat kalian wawancara ramai, jangan lupa bawa dan gunakan mikrofon tambahan.
  3. Kalian bisa menggunakan daftar pertanyaan yang sudah kalian buat sebelumnya sebagai acuan dan biar wawancara berlangsung lancar. Tapi, usahakan juga untuk bikin suasana nggak terlalu kaku. Kalian bisa bertanya di luar daftar pertanyaan kalau memang sesuai dengan kondisi.
  4. Buat suasana wawancara senyaman mungkin. Mengingat ada kemungkinan orang yang kalian wawancara nggak terlalu nyaman dengan kamera, sudah jadi tugas kalian untuk mencairkan suasana.
  5. Kalian bisa pakai tripod kalau wawancara berlangsung lama, Urbaners. Terutama kalau wawancara tersebut nggak dilakukan sambil bergerak.
  6. Pastikan kalian melakukan wawancara ke semua daftar orang yang sudah kalian buat. Rekam semua gambar yang sudah kalian tulis dalam daftar footage.
  7. Kalau kalian punya waktu dan kaset cadangan, bisa juga merekam sejumlah gambar tambahan yang mungkin bisa kalian gunakan saat proses editing.
  8. Kalau semua video dalam cerita sudah diambil, jangan lupa buat double check atau kalau perlu triple check. Kalian harus benar-benar cek biar nggak ada wawancara dan pengambilan gambar yang terlewat.

8. Buat Alur Cerita Final

Setelah pengambilan gambar selesai, kalian bisa melanjutkan dengan membuat alur cerita final. Kalian bisa sesuaikan hasil catatan yang kalian punya dengan hasil wawancara. Coba kalian perhatikan, apakah hasil catatan dan hasil wawancara kalian itu sesuai atau ternyata ada bagian yang harus kalian ubah dan bisa dikembangkan ke arah mana. Penyesuaian ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara sangat bisa memberikan berbagai data yang jauh lebih banyak, Urbaners.

Nggak hanya lebih banyak, bisa jadi data-data tersebut berbeda dari apa yang sudah kalian siapkan sebelumnya. Tapi nggak perlu terlalu khawatir karena kalian bisa memperbaiki dan membuat sinopsis baru yang disusun sesuai dengan hasil rekaman yang sudah kalian tonton berulang kali. Nah, kalau alur cerita final sudah kelar, kalian bisa lanjut ke proses editing rekaman.

9. Edit Hasil Video

Jika proses pengambilan gambar sudah selesai dan kalian yakin nggak ada yang terlewat, kalian bisa lanjut dengan mengedit hasil video, Urbaners. Proses editing pastinya penting karena hasil video yang kalian ambil masih dalam bentuk mentah atau terpotong-potong, bahkan mungkin terdapat video yang salah jadi perlu untuk kalian edit. Nah, tujuan proses editing ini nggak lain adalah untuk menggabungkan part video dan memberi sejumlah efek khusus.

Sejumlah efek khusus buat suara atau gradasi warna perlu kalian lakukan agar makin keren dan menarik buat disaksikan. Kalau kalian baru pertama kali garap film, kalian bisa melakukan proses editing ini secara tim biar lebih mudah dan hasilnya rapi. Sebenarnya mudah nggaknya proses editing bergantung juga sama rapi nggaknya video yang kalian ambil. Kalau pengambilan videonya berantakan, bakal sulit bagi kalian untuk mengeditnya, Urbaners.

Jadi, pastikan kalian mengambil video yang rapi biar mudah juga buat diedit nantinya. Karena nggak peduli sehebat apapun orang yang ngedit video, kalau video yang diedit nggak jelas alur ceritanya, tetap aja hasilnya bakal jelek. Kalau kalian sudah mengambil video dengan maksimal, harusnya proses editing bisa berlangsung lancar. Nggak perlu terlalu khawatir juga karena sekarang sudah banyak aplikasi editing video yang bisa dengan cukup mudah kalian gunakan.

Beberapa Contoh Film Pendek yang Meraih Penghargaan

Dilansir dari brilio.net, ada beberapa film pendek Indonesia yang menarik dan bisa kalian tonton untuk menambah wawasan, Urbaners. Berikut informasinya:

1. Of The Dancing Leaves

Film karya BW Purba Negara ini meraih Silver Award pada ajang Viddsee Juree Awards 2016. Ajang kompetisi film pendek Asia ini memberi penghargaan kepada film- film dari berbagai genre, mulai dari fiksi, dokumenter, hingga animasi. Digarap oleh pembuat film asal Yogyakarta, film yang punya judul lain ‘Digdaya Ing Bebaya’ ini terpilih karena visualnya yang memukau serta penuturan cerita yang apik dan terbilang mencuri perhatian.

2. Little Sister’s Chalk

Pada ajang kompetisi yang sama, Little Sister’s Chalk memenangkan posisi pertama, Urbaners. Film yang dalam Bahasa Indonesia berarti Kapur Ade ini digarap oleh Firman Widayasmara. Menceritakan kisah sepasang kakak beradik yang bermain di tengah kesumpekan kota, film animasi berdurasi 5 menit ini mengangkat simple story yang dikemas sempurna hingga membuat juri internasional terkesima.

3. Udin Telekomsel

Indonesia masih cukup berjaya di bidang produksi film pendek dengan keluarnya Udin Telekomsel sebagai pemenang pada Ajang Penghargaan Honorable Mention Award. Film karya Rein Mayshaelson ini mengangkat genre komedi dan mencuri perhatian berkat ceritanya yang sangat menarik dan menghibur. Realisasikan ide kalian dan segara buat film kalian sendiri, now!

Source: detik.com

 

 

 

Add comment

Jl.Lingkar Utara Bekasi Kel. Perwira Kec. Bekasi Utara (sebelah BSI Kaliabang) Raya Bekasi KM.27 Pondok Ungu

Email : admin@smktarunabangsa.sch.id

Pengumuman

© 2024 SMK Taruna Bangsa Kota Bekasi. All Rights Reserved.